Pertandingan Olahraga Tradisional “SUMPIT” memperebutkan Piala Dandim 1203/Ketapang

Redaksi Korem 121/abw

KETAPANG – Pertandingan olahraga tradisonal “Sumpit”  memperebutkan Piala Dandim 1203/ Ketapang. Kegiatan ini dilaksanakan di arena Pentas Seni Budaya Dayak dan Pameran ke VI Dewan Adat Dayak Ketapang. Perlombaan menyumpit yang diikuti oleh para pemuda utusan Dewan Adat Dayak (DAD) dari 20 Kecamatan ini resmi dibuka oleh Bupati Ketapang Martin Rantan, SH, M.Sos, yang didahului dengan demonstrasi menyumpit, (25/11/18).

Turut hadir dalam acara ini, Dandim 1203/Ktp yang diwakili Kapten Inf Mardianus dan Waka Polres Ketapan Kompol Pulong Witono serta Forkopinda Kabupaten Ketapang.

Dandim 1203/Ktp yang diwakili Kapten Inf Mardianus dalam sambutannya  menyampaikan,  terimakasih kepada pihak pemerintah Kab. Ketapang yang telah mempasilitasi tempat dan akomodasi sehingga pelaksanaan lomba menyumpit piala Dandim cup tahun 2018 kali ini dapat terselenggara dangan baik. Lomba menyumpit ini di laksanakan dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika serta ikut memeriahkan pesta gawai Dayak kaupaten. Ketapang tahun 2018. “Ucapnya”

Kami berharap melalui lomba menyumpit ini dapat menumbuhkan semangat juang bagi generasi penerus bangsa Indonesia dan menjadikan event ini sebagai  ajang silaturahmi antar umat khususnya masyarakat kabupaten Ketapang dalam rangka mensukseskan pemilu tahun 2019. “Tegas Kapten Inf Mardianus”

Lomba Menyumpit Dandim Cup ini dibagi menjadi dua tim, yaitu Tim Beregu dan Perorangan putra serta tim Beregu dan perorangan putri. Adapun tim beregu putra diikuti 19 tim, sedangankan untuk perorangan putra jarak 30 Meter diikuti 62 peserta dan perorangan jarak 25 Meter diikuti 65 peserta. Tak mau ketinggalan tim beregu Putri diikuti 10 tim sedangkan perorangan Putri jarak 20 Meter diikuti 36 orang dan perorangan jarak 15 Meter diikuti 30 peserta.

Bupati Ketapang  Martin rantan SH.M.Sos. dalam sambutannya menyampaikan, Pertama – tama  marilah kita mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya sehingga kita bersama dapat menghadiri pelaksanaan upacara pembukaan lomba menyumpit piala Dandim Cup tahun 2018.

Menyumpit adalah suatu warisan para leluhur masyarakat Dayak. Pada jaman dahulu sumpit di pergunakan untuk kegiatan berburu dan perang “mengayau” di kalangan masyarakat Dayak. Mata sumpit dikalangan masyarakat dayak terkenal dengan bubuhan getah “Ipuh” sebagai racun, Sehingga apabila terkena sumpit yang telah di beri racun tersebut sasaran akan mengalami kematian yang sangat cepat. “Kata Bupati”

Kemudian harapan Bupati mewakili pemerintahan kab. Ketapang  dengan di laksanakannya lomba menyumpit piala Dandim Cup tahun 2018 kali ini bisa menggugah semangat berlatih dan berusaha bagi kalangan generasi penerus khususnya pemuda kabupaten Ketapang yang kita cintai.

Lebih jauh Bupati Ketapang berharap dengan terselenggaranya lomba ini dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi antar umat sehingga terjalin suatu keakraban sesama umat yang ada di kabupaten Ketapang dan akan selalu terjalin kebersamaan di dalam mensukseskan pemilu th 2019 nanti.”Ujar Bupati”

Tidak lupa dalam sambutannya Bupati meminta, agar kejuaraan Menyumpit Piala Dandim 1203/Ketapang tahun ini dapat menjadi ajang melestarikan Sumpit kepada generasi muda Dayak, yang dewasa ini dikhawatirkan terkikis dari peradaban oleh perkembangan tehnologi dan perubahan zaman.

Artikel lainnya

Tinggalkan komentar