Ceramah tentang bahaya Radikalisme dan santun dalam bermedia sosial merupakan salah satu metode TNI AD untuk menjaga dan meningkatkan hubungan silaturrahmi dengan seluruh komponen bangsa dengan tidak mengenal status sosial, pangkat, jabatan, pekerjaan, suku, agama dan lainnya.
Hal itu diungkapkan Danrem 121/Abw Brigjen TNI Bambang Trisnohadi dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kasrem 121 Abw Kolonel Inf Marzuki pada acara Ceramah tentang bahaya Radikalisme dan santun dalam bermedia sosial di Balai Prajurit Korem 121/Abw, Rabu (6/11).
Ceramah yang berlangsung penuh kebersamaan dan keakraban tersebut dihadiri oleh para Kasi dan Kabalak Korem, Perwira, Bintara, Tamtama dan Pns serta Persit Se Wilayah Sintang.
Menurut Danrem 121/Abw, Seperti kita ketahui paham Radikalisme dan Media Sosial, terdapat diberbagai belahan negara di dunia, termasuk di negara kita Indonesia ini. Bahaya Radikalisme dan Media Sosial sangat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu melalui kegiatan hari ini, saya mengajak para hadirin sekalian untuk menumbuhkan kembali semangat akan pentingnya tindakan atau kegiatan dalam rangka mencegah dan mengantisipasi timbulnya Radikalisme dan dampak negative Media Sosial di wilayah Korem 121/Abw khususnya Kabupaten Sintang. Karena ini bukan hanya tugas pemerintah semata, akan tetapi kita semua seluruh rakyat harus ikut berperan dan terlibat dalam usaha mencegah dan menangkal Radikalisme dan dampak negatif Media Sosial tersebut.
Mencermati kondisi kehidupan masyarakat di wilayah Kalbar saat ini, tentunya memberikan gambaran kepada kita semua bahwa pemerintah dengan masyarakat perlu memiliki visi dan misi yang sama untuk menciptakan suasana kehidupan yang tertib, rukun, aman dan harmonis. Kerukunan mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia, apalagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena kerukunan akan dapat menjamin stabilitas keamanan di wilayah. Sebagai Aparat Pemerintah, kita harus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat dalam mendukung kemajuan Bangsa dan Negara.
“Mari kita bangkit bersama bahu membahu bekerja keras membangun daerah ini menjadi sejahtera, adil dan makmur demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Kata Danrem mengakhiri sambutannya.
Usai mendengarkan sambutan Danrem, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi tentang bahaya Radikalisme dan santun dalam bermedia sosial oleh Kasiintelrem 121/Abw Kolonel Inf Trijoko Adiwiyono. S.H, M.SI.
Kasi Intel Korem 121/Abw mengingatkan kepada seluruh peserta agar bijak dalam menggunakan media sosial. “Media sosial memiliki dampak yang positif maupun negatif. Oleh karena itu kita harus bijak dalam menggunakan media sosial, kita harus kritis terhadap setiap informasi yang diterima. Juga harus bisa membedakan mana yang merupakan fakta dan mana yang merupakan opini,” imbuh Kolonel Inf Trijoko.
Lebih lanjut Kasi Intel Korem 121/Abw menekankna kepada seluruh peserta yang hadir untuk tidak menggunakan media sosial yang dapat menimbulkan permasalahan hukum. Ia juga menekankan agar setiap anggota Korem 121/Abw dan jajarannya agar selalu melakukan pengawasan terhadap diri sendiri maupun keluarga dalam penggunaan media sosial.
Dalam kegiatan ini Kasi Intel Korem 121/Abw juga menyampaikan tentang bahayanya Paham Radikalisme.
Radikalisme adalah suatu ideologi ide atau gagasan dan paham yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan/ ekstrim. Inti dari tindakan radikalisme adalah sikap dan tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan dalam mengusung perubahan yang diinginkan. Kelompok radikal umumnya menginginkan perubahan tersebut dalam tempo singkat dan secara drastis serta bertentangan dengan sistem sosial yang berlaku. “ Ujar Kasi Intel”
“Cara menghindari paham radikal yaitu dengan cara menanamkan rasa kecintaan terhadap NKRI, perkaya wawasan keagamaan, waspadai pola perekrutan terorisme di baik di masyarakat maupun dimedia sosial, jadikan keluarga tempat berkonsultasi yang dipercaya, dan laporkan hal-hal yang mencurigakan” pungkasnya.