Untuk itu, semua prajurit diharapkan bisa mempunyai kesamaan sikap, visi misi dan tindakan dilapangan dalam rangka mendukung tugas pokok. Yakni menjaga stabilitas keamanan diwilayah tanggung jawabnya sesuai tugas pokoknya masing-masing.

“Dalam kegiatan menembak ini untuk Bintara dan Tamtama menggunakan senjata laras panjang FNC dilaksanakan dengan menggunakan sikap tiarap, duduk dan berdiri.
Sedangkan jarak yang diambil adalah 100 m dengan 3 butir peluru sebagai Koreksi dan 10 butir sebagai penilaian,” jelasnya.

Sedangkan untuk Perwira dan indek pemegang pistol seperti Intel, dan Provost menggunakan senjata laras pendek atau pistol FN-46. Mengambil jarak 25 m dengan sikap berdiri dan menggunakan 3 butir peluru sebagai koreksi dan 10 butir sebagai penilaian.

“Meskipun ini adalah kegiatan rutin namun jangan menganggap sebagai angin lalu, setiap prajurit agar selalu menjaga faktor keamanan dalam pembawaan senjata supaya berhati-hati dan waspada karena bila terjadi keteledoran bisa menimbulkan akibat yang fatal,” kata Danlat.

Dandim 1201/ Moh Letkol Inf Mahmuddin Abdillah mengatakan, keahlian menembak merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap prajurit. Latihan menembak merupakan satu program pembinaan latihan rutin Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang dilaksanakan setiap tiga bulan (Triwulan).

“Kegiatan menembak ini bisa menambah kemahiran bagi prajurit dan bukan hanya kegiatan yang hanya dilakukan tanpa manfaat,” Pungkasnya.

Berbeda dengan sebelumnya latihan menembak kali ini dalam suasana pandemi Covid-19, dengan tentunya kita harus menerapakan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan, “jelas Dandim”.