Bengkayang – Penyelundupan barang ilegal di wilayah perbatasan menjadi ancaman serius yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti gangguan keamanan, kerusakan lingkungan, dan penurunan perekonomian masyarakat. Untuk mengatasi ancaman tersebut, Kodim 1209/Bky bersama Satgas Pamtas RI-Malaysia terus memperkuat pengawasan dan upaya pencegahan penyelundupan. Sabtu (14/12/2024)
Dandim 1209/Bky, Letkol Inf Albertinus M, menegaskan bahwa kegiatan ilegal di perbatasan tidak hanya merugikan masyarakat setempat, tetapi juga mencoreng citra negara. “Kita harus bersama-sama melawan segala bentuk kegiatan ilegal yang dapat merusak stabilitas keamanan dan kedaulatan negara,” tegasnya.
Dalam upaya meningkatkan kewaspadaan, Kodim 1209/Bky secara rutin melakukan patroli di jalur-jalur yang rawan digunakan untuk aktivitas penyelundupan. Selain itu, jalur-jalur tikus yang kerap menjadi akses utama penyelundup diawasi dengan ketat oleh personel gabungan dari Kodim 1209/Bky dan Satgas Pamtas.
Tidak hanya melalui patroli, Kodim 1209/Bky juga aktif mengedukasi masyarakat yang tinggal di sekitar perbatasan tentang dampak buruk penyelundupan. Sosialisasi ini dilakukan melalui berbagai kegiatan kemasyarakatan seperti penyuluhan hukum, kerja bakti, dan program komunikasi sosial.
Letkol Inf Albertinus M juga menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi ancaman penyelundupan. “Sinergi antara TNI, Polri, Bea Cukai, dan instansi terkait lainnya sangat penting untuk memperkuat pengawasan dan mencegah segala bentuk pelanggaran di wilayah perbatasan,” tambahnya.
Dengan pengawasan yang lebih ketat dan kolaborasi yang solid antara berbagai pihak, Kodim 1209/Bky optimis bahwa ancaman penyelundupan di wilayah perbatasan dapat diminimalkan. “Kami akan terus bekerja keras untuk menjaga perbatasan tetap aman dan bebas dari segala bentuk aktivitas ilegal,” tutup Dandim.