MEMPAWAH – Kodim 1201/Mph dan Dinkes Pemkab Mempawah memberi pelatihan Aplikasi Silacak kepada seluruh Babinsa di Aula Makodim, Jalan Raden Kusno, Kabupaten Mempawah, Jumat (17/9/2021).
Sebelum pelatihan dimulai, Babinsa yang hadir mendapatkan pengarahan dari Dandim 1201/Mph Letkol Inf. Dwi Agung Prihanto. Mereka digembleng soal upaya tracing (pelacakan) terhadap masyarakat yang terkonfirmasi dan kontak erat Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
“Pemerintah berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menggencarkan 3T (Testing, Tracing dan Treatment),” ujarnya.
Dalam penggunaan aplikasi Silacak ini, kata Dwi Agung, tim tracer yang terdiri dari Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Dinkes harus terus bersinergi untuk memaksimalkan pelacakan.
Jika ada warga di wilayahnya, yang dinyatakan terkonfirmasi positif dan kontak erat Covid-19, harus didukung langkah penanganan.
Selanjutnya, baik yang melakukan tes hingga perawatan jika ada terkonfirmasi lagi harus terus ditracing.
“Dalam proses pelacakan orang yang bersentuhan dengan yang positif Covid-19 hingga didapati hasil kondisinya. Setelah ditemukan baru dimasukkan ke aplikasi Silacak. Dengan pelaporan data pada aplikasi ini, kami berharap terus ada sinkronisasi data dari setiap perkembangan kasus Covid-19,” tegas Dwi Agung.
Sementara Kepala itu, Pasi Ops Dim Kapten Hendro Purnomo menambahkan, melalui aplikasi Silacak sebenarnya tidak terlalu banyak data yang dibutuhkan. Akan tetapi manfaatnya luar biasa karena akan menjadi analisa ke depannya, khususnya dalam upaya penanganan Covid-19.
“Aplikasi ini juga memudahkan antar instansi terkait dalam melaporkan, memonitor dan menangani perkembangan kasus Covid-19 di setiap wilayah. Karena itu, tim tracer harus kami bekali pemahaman materi seputar Silacak itu,” tandasnya.