Sintang – Perwira Seksi Operasional Kodim 1205/Sintang Lettu Inf Ardiansyah menghadiri Musyawarah Daerah (MUSDA IV) Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sintang di Rumah Melayu Tapak Sireh, Jl. oevang oerai Desa Baning Kota, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang Minggu (24/09/202).
Ketua Umum MABM Kalbar Chairil Efendi dalam sambutannya menyampaikan, menjadi kewajiban kita untuk menjaga keutuhan bangsa yang mana Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. MABM adalah orang yang bebas politik akan tetapi MABM organisasi yang bertujuan melestarikan budaya adat Melayu.
“Terimakasih kepada pengurus MABM Kabupaten Sintang yang mana sampai saat ini MABM Sintang tetap eksis, dalam kesempatannya, ia juga menyampaikan semoga MABM Sintang bisa memberikan kontribusi kepada pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sintang,” ungkapnya.
Bupati Sintang yang diwakili Wakil Bupati Sintang Melkianus dalam sambutannya sekaligus membuka MUSDA IV mengatakan bahwa saat ini kita sedang menghadapi era tranformasi digital yang membawa perubahan signifikan diberbagai aspek kehidupan.
“Transformasi digital mampu mengikis budaya asli digantikan dengan pola budaya baru yang tidak selamanya relevan dengan jati diri kita. Dititik inilah kita punya tugas kolektif, yaitu membangun tipe masyarakat digital yang memiliki daya tahan terhadap pengikisan budaya yang kita miliki,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, Wakil Bupati Sintang mengatakan, salah satu corak budaya yang ada di Kabupaten Sintang yaitu budaya Melayu, ciri khas suku Melayu adalah menjaga sopan santun yang baik serta ramah kepada semua golongan. Masyarakat Melayu juga identik dengan agama Islam dikarenakan falsafah hidup mereka yang sangat terkenal, yaitu adat bersendi syara’, syara’ bersendi kitabullah. Kekayaan budaya melayu ini sepantasnya kita jadikan modal berharga dalam penyelenggaraan pembangunan daerah kita, pungkasnya.
Selain itu, Pasiops Kodim mi Sintang Lettu Inf Ardiansyah saat ditemui usai kegiatan juga menyampaikan bahwa di dalam bermasyarakat khususnya di Kabupaten Sintang tentu ada perbedaan suku dan agama, kami berharap perbedaan inilah yang menjadi kekuatan didalam membangun daerah yang sama-sama kita cintai ini, ucapnya.