Sambas – Tim Bintalrem 121/Abw mensosialisasikan Pembinaan Mental Ideologi kepada prajurit Kodim 1208/Sambas, kegiatan tersebut berlangsung di garasi Makodim 1208/Sambas, Jalan Tabrani, Desa Lumbang, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kamis (1/7/21).
Tim Bintalrem 121/Abw yang dipimpin oleh Kapten Inf Komar SH, disambut Kepala Staf Kodim (Kasdim) 1208/Sbs, Mayor Arm Sumaji, dan para Pasi, Danramil, serta anggota Kodim 1208/Sbs.
Dandim 1208/Sbs, Letkol Inf Setyo Budiyono S.H., M.Tr. (Han) melalui Kasdim 1208/Sambas Mayor Arm Sumaji dalam kesempatan tersebut menyampaikan kepada seluruh anggota agar mendengarkan dan memahami apa yang akan disampaikan oleh penyuluh sehingga paham apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang prajurit dimanapun berada dan bertugas, ucapnya.
Sambung Dandim, tujuan dari kegiatan ini, agar setiap tindakan dari prajurit, senantiasa dilandasi moral, semangat dan kesadaran yang tinggi, dengan selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
“Sehingga, tidak terjadi pelanggaran yang merugikan diri sendiri dan satuan serta selalu memikirkan dampak dari perbuatan yang kita perbuat” Kata Dandim.
Sementara itu Kabintalrem 121/Abw Kapten Inf Komar SH. sebagai pemateri mengatakan, pembinaan mental ini, merupakan usaha tindakan untuk membentuk, memelihara, meningkatkan dan memantapkan kondisi jiwa prajurit berdasarkan pancasila, Sapta Marga dan 8 wajib TNI.
“Semua itu, dilakukan melalui bintal rohani, ideologi dan mental, yang terpantul dalam sikap dan perbuatan seseorang,” ungkapnya, dalam acara yang mengangkat tema, “Dengan Pembinaan Mental Ideologi Kita Mantapkan Mentalitas Prajurit Guna Mendukung Tugas Pokok”
Sebagai seorang prajurit kata Kapten Inf Komar, “kita harus merasa bangga dan mendukung tugas pokok yang diberikan kepercayaan negara, untuk melaksanakan tugas. Jadilah prajurit yang bermental baja dan kokoh”, ujarnya
Kapten Komar juga mengatakan, menurunnya mental dan kesehatan mental prajurit, menjadi penyebab timbulnya berbagai pelanggaran seperti Disersi, THTI, KDRT, asusila, perkelahian dan lainnya. Untuk menghindarinya, kegiatan keagamaan sesuai dengan agama masing-masing perlu dilakukan.
“Serta, menerapkan disiplin prajurit dengan berlandaskan Pancasila, sapta marga, sumpah prajurit dan 8 wajib TNI,” tutupnya.