Dandim Sintang Hadiri Undangan Zikir dan Sholawat Dalam Rangka Pembinaan Teritorial

Redaksi Korem 121/abw

Sintang – (09/07/2021) Melaksanakan tugas pokok pembinaan teritorial, Dandim 1205/Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan menghadiri undangan kegiatan zikir dan sholawat yang dilaksanakan Majlis Dalailul Khairat Isyfa’lana dan Ahbabul Musthofa. (08/07).
Pada kesempatan tersebut Dandim memberikan arahan kepada peserta kegiatan.
“Pada kapasitas saya selaku Komandan Kodim, saya mengajak untuk senantiasa bersama menjaga eksistensi negeri ini dengan mencintai dan menghormati jasa pahlawan yang telah memerdekakan negara Indonesia. Sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, menjadi sebuah syarat mutlak bagi populasi manusia untuk dapat aman beraktifitas,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, “Mari kita mencintai negeri kita ini, konsep Ulama NU berupa narasi Hubbul Wathan Minal Iman, dapat dijadikan acuan ideal bagi umat Islam untuk menjaga eksistensi negara ini,” tuturnya.
Selain konsep hubbul wathon minal iman, Dandim juga menyitir pemikiran
Jalaluddin Rumi (salah seorang penyair muslim dari Persia abad ke-13, w. 1273) dalam kitabnya, Fihi Ma Fihi, tepat pada fasal keenam belas, berkata:
كُلُّ مَحْبُوْبٍ جَمِيْلٌ, لَكِنَّ هَذَا اْلبَيَانَ لَا يَنْعَكِسُ, اِذْ لَا يَلْزَمُ اَنْ يَكُوْنَ كُلُّ جَمِيْلٍ مَحْبُوْبًا. الجَمَالُ جُزْءُ المَحْبُوْبِيَّةِ, وَالَمَحْبُوبِيَّةُ هِيَ الأَصْلُ. عِنْدَمَا يَكُوْنُ شَيْءٌ مَحْبُوْبًا سَيَكُوْنُ جَمِيْلًا قَطْعًا. جُزْءُ الشَّيْءِ لَا يَنْفَصِلُ عَنْ كُلِّهِ, وَ يَكُوْنُ مُلَازِمًا لِلْكُلِّ.
“Semua yang dicintai itu cantik, tapi tidak semua yang cantik itu dicintai. Kecantikan adalah bagian dari sifat sesuatu yang dicintai, dan sifat sesuatu yang dicintai itulah asalnya. Ketika sesuatu itu dicintai, maka pasti ia akan terlihat cantik di mata orang yang mencintainya. Bagian dari sesuatu tidak akan terpisah dari seluruhnya, ia menetap dalam keseluruhan itu”. (Kitab Fihi Ma Fihi: 118)
“Mari berspektrum kepada syair tersebut, ketika kita mencintai negeri ini, maka ia terlihat cantik, menjadikan kita enggan berbuat kerusakan demi menjaga ia tetap ada, sehingga ia akan tetap menjadi wadah kita untuk melaksanakan tugas pokok manusia, yakni beribadah kepada Alloh SWT,” pungkasnya.

Artikel lainnya

Tinggalkan komentar